Senin, 02 Agustus 2010

Ketika Allah Memilihmu Untukku..

Ketika Allah Memilihmu Untukku.. Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku.. Ingin ku beri tahu padamu.. Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia.. Orang tua yg begitu sempurna.. Dengan cinta yg begitu membuncah.. Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga.. Maka, padamu ku katakan.. Saat Allah memilihmu dalam hidupku, Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku.. Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah.. Padamu yang Allah pilihkan untukku.. Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku, Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan.. Maka, ketika Dia memilihmu untukku, Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu. Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna.. Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu.. Karena kelak kita akan satu.. Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku, Kau dan aku akan menjadi 'kita'.. Padamu yg Allah pilihkan untukku.. Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah, Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya.. Maka ketika Dia memilihmu untukku, Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya.. Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita.. Itulah visi pernikahan kita.. Ibadah pada-Nya ta'ala.. Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku.. Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok.. Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah.. Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah, Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan.. Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah.. Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah.. Namun tatap mataku, tersenyumlah.. Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu.. Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah.. Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu.. Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku.. Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku.. Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan.. Maka dimataku kau adalah yang terindah, Kata2mu adalah titah untukku, Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu.. Maka kalau kau berkenan ku meminta.. Jadilah hunian yg indah, yang kokoh… Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya.. Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku… Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita.. Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga.. Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah, Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad.. Yang darahnya mengalir darah syuhada.. Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka.. Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka.. Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu.. Padamu yang Allah pilih sebagai imamku… Ku memohon padamu.. Ridholah padaku, Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi.. Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya.. Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku.. -----@***@----- ( Oleh Aztriana 180610/ 01'50 Makassar.. ^_^v ) Dari Ummu Salamah, ia berkata, "Rasulullah S.A.W bersabda : "Seorang perempuan jika meninggal dan suaminya meridhoinya, maka ia akan masuk surga." (HR. Ahmad dan Thabrani)

Rabu, 28 Juli 2010

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar

Upaya yang dilakukan oleh guru atau pemberi materi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada Ekstrakurikuler ROHIS ini adalah : 1. Penguasaan bahan pelajaran Guru harus menguasai bahan pelajaran sebaik mungkin, sehingga dapat membuat perencanaan pelajaran dengan baik, memikirkan variasi metode, cara memecahkan persoalan dan membatasi bahan, membimbing siswa kearah tujuan yang diharapkan, tanpa kehilangan kepercayaan terhadap dirinya. 2. Cinta kepada yang diajarkan Guru yang mencintai pelajaran yang diberikan, akan berusaha mengajar dengan efektif, agar pelajaran itu dapat menjadi milik siswa sehingga berguna bagi hidupnya kelak. Guru yang cinta pada pekerjaannya, akan menyadari pula bahwa mengajar adalah profesinya, sehingga pantang mundur walaupun banyak mengalami kesulitan dalam tugasnya. Ia berusaha mengatasi ketekunan, ketelatenan dan kesabaran. 3. Pengalaman pribadi dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa Pengetahuan yang dibawa siswa dari lingkungan keluargannya, dapat memberi sumbangan yang besar bagi guru untuk mengajar. Latar belakang kebudayaan, sikap dan kebiasaan, minat perhatian dan kesenangan berperan pula terhadap pelajaran yang akan diberikan . Guru perlu meneliti hal-hal tersebut, termasuk juga kemampuan dan prestasi siswa, dengan cara apa saja yang dapat mengungkapkan masalah itu. 4. Variasi Metode Waktu guru mengajar bila hanya menggunakan salah satu metode maka akan membosankan, siswa tidak tertarik perhatiannya pada pelajaran. Dengan variasi metode dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa. 5. Seorang guru harus menyadari bahwa dirinya tidak mungkin menguasai dan mendalami semua bahan pelajaran. Maka seorang guru harus selalu menambah ilmunya, dan mengadakan diskusi ilmiah dengan teman seprofesi, agar dapat meningkatkan kemampuan mengajar. 6. Bila guru mengajar harus selalu memberikan pengetahuan yang aktual dan dipersiapkan sebaik-baiknya. Pengetahuan yang aktual akan menarik minat siswa, karena mereka saat itu sedang mengalami peristiwa itu juga, Sehingga pelajaran guru akan menimbulkan rangsangan yang efektif dalam belajar siswa. 7. Guru harus berani memberikan pujian. Pujian yang diberikan dengan tepat, dapat mengakibatkan siswa mempunyai sikap yang positif, dari pada guru selalu mengkritik dan mencela. Pujian dapat menjadi motivasi belajar siswa dengan psitif. 8. Seorang guru harus mampu menimbulkan semangat belajar secara individual. Masing-masing siswa mempunyai perbedaan dalam pengalaman, kemampuan dan sifat-sifat pribadi yang lain, sehingga dapat memberikan kebebasan dan kebiasaan pada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dan penuh inisiatif dan kreatif dalam pekerjaannya. (Slameto, 2003: 95-96)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sangatlah penting, hal ini dikarenakan dalam rangka membantu anak didik dalam mencapai prestasi yang sebaik-baiknya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Berdasarkan pada pendapat tersebut di atas, maka untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Faktor Intern Adapun yang termasuk didalam faktor yang berasal dalam individu peserta didik ini di antarannya adalah : a. Faktor Jasmaniah 1) faktor Kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. 2) Cacat tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat tubuh yang paling urgen apabila terdapat kecacatan pada pancaindra karena seseorang mengenal dunia sekitarnya dan belajar dengan mempergunakan pancaindrannya. (Suryabrata, 2006: 236). Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu. b. Faktor Psikologis Di dalam faktor psikologis, sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang mempengaruhinya di dalam proses belajar di antarannya sebagai berikut : 1) Intelagensi Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. 2) Perhatian Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat mejamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak suka lagi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya. 3) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar. Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar, dapatlah diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dpelajari itu. 4) Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau melatih. orang yang berbakat mengetik , misalnya akan lebih cepat dapat mengetik dengan lancar dibandingkan dengan orang lain yang kurang atau tidak berbakat di bidang itu. Dari uraian di atas jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi belajar. jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu. Adalah penting untuk mengetahui bakat siswa dan menempatkan siswa belajar disekolah yang sesuai dengan bakatnya. 5) Motif Motif erat kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai. Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah. (Purwanto, 2004: 73). Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi unuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendirisebagai daya penggerak atau pendorongnya. 6) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakankecakapannya sebelum belajar. 7) Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematanganberarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. akesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnnya akan lebih baik. c. Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tumbuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang lancar pada bagian-bagian tertentu. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala dengan dengan pusing-pusing sehingga sulit untuk konsentrasi seolah-olah otak kehabisan daya untuk bekerja. 2. Faktor Ekstern Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu : a. Faktor Keluarga Keluarga merupakan faktor yang pertama kali memberikan pengaruh terhadap anak dalam belajar. Karena pendidikan yang pertama kali adalah dari dalam keluarga. Adapun faktor-faktor yang memberikan pengaruh dari dalam keluarga adalah: 1. Cara orang itu dalam mendidik anak 2. Relasi antar anggota keluarga 3. Suasana atau keadaan rumah 4. Keadaan ekonomi keluarga 5. Latar belakang kebudayaan b. Faktor Sekolah Sekolah merupakan lapangan pendidikan yang kedua bagi anak didik, oleh karena itu sekolah mempunyai pengaruh terhadap proses belajar anak didik. Adapun yang termasuk faktor yang memberikan pengaruh bagi belajar anak di lingkungan sekolah di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Metode mengajar yang di sampaikan oleh guru 2. Kurikulum 3. Relasi antar guru dengan siswa 4. Relasi antar siswa dengan siswa 5. Disiplin Sekolah 6. Alat pengajaran, dan lain-lain. c. Faktor Masyarakat Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat dimana seseorang hidup dan berinteraksi satu sama lainnya. Dari sini dapat timbul berbagai macam bentuk tingkah laku yang dapat mempengaruhinnya. Begitu juga pada diri anak didik, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dapat mempengaruhi aktifitas belajarnya. Adapun faktor yang memberikan pengaruh di dalam masyarakat antara lain : 1. Kegiatan siswa dalam masyarakat 2. Teman bergaul 3. Bentuk kehidupan masyarakatnya Berdasarkan pada faktor-faktor yang ada di dalam masyarakat tersebut, maka perlu diusahajan lingkungan yang baik, agar dapat memberikan pengaruh yang positif kepada anak, sehingga mereka dapat belajar dengan tenang untuk meraih prestasi yang baik.(Slameto, 2003 : 54-71).

Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104). Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan 2 unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan sebagai hasil dari proses belajar. Sehingga dilihat dari pengertian prestasi dan belajar tersebut maka dapat diambil kesimpulan prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan. Bentuk perubahan dari hasil belajar meliputi tiga aspek, yaitu : a). Aspek kognitif meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan eterampilan/kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut. b). Aspek efektif meliputi perubahan-perubahan dalam segi sikap mental, perasaan dan kesadaran. c). Aspek psikomotor meliputi perubahan-perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan motorik. (Daradjat, 1995: 197) Prestasi belajar siswa yang diperoleh dalam proses belajar-mengajar disekolah dapat dilihat dan diketahui dari nilai hasil ujian semester, yang kemudian dituangkan dalam daftar nilai raport. Nilai tersebut merupakan nilai yang dapat dijadikan acuan berhasil tidaknya siswa belajar serta dijadikan acuan berhasil tidaknya proses belajar mengajar di kelas. Penilaian prestasi siswa yang dicantumkan dalam rapot, bisa berbentuk anka jiga berbentuk huruf. Prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu yang telah dipelajarinya, akan tetapi juga keberhasilan sebagai indikator kualitas institusi pendidikan di tempat dia belajar.

Pengertian Prestasi

Prestasi menurut kamus besar bahasa indonesia adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sedangkan menurut Saifuddin Azwar (2007: 8) memberikan pengertian bahwa prestasi yaitu memiliki tujuan mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Sementara para ahli memberikan pengertian mengenai kata prestasi sebagai berikut : 1. Wjs Poerwadarminta berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). 2. Mas’ud Khasan Abdul Qohar prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. 3 Nasrun Harahap dan kawan-kawan berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. ( Bari Djamarah, 1994 : 19) Jadi, prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

Urgensi Pendidikan

Manusia memiliki potensi untuk dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi kholifah di bumi, pendukung dan pengembang kebudayaan. Ia dilengkapi dengan fitrah Allah, berupa bentuk atau wadah yang dapat diisi dengan berbagai kecakapan dan keterampilan yang dapat berkembang, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk yang mulia. Pikiran, perasaan dan kemampuannya berbuat merupakan komponen dari fitrah itu. Itulah fitrah Allah yang melengkapi penciptaan manusia sebagaimana dalam firman Allah QS. Ar-Rum ayat 30 : (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. Firman Allah yang berbentuk potensi itu tidak akan mengalami perubahan dengan pengertian bahwa manusia terus dapat berpikir, merasa dan bertindak dan dapat terus berkembang. Fitrah inilah yang membedakan antara manusia dengan makhluk Allah lainnya dan fitrah ini pula lah yang membuat manusia itu istimewa dan lebih mulia yang sekaligus berarti bahwa manusia adalah makhluk paedagogik (Daradjat, 2008: 16). Pendidikan sangat penting untuk menunjang kemampuan berpikir seseorang, pendidikan dapat diperoleh dari mana saja dan kapan saja asalkan berdampak positif bagi orang tersebut. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, tempat berlangsungnya proses belajar dan mengajar, karena itu sekolah harus berperan aktif menjawab tantangan-tantangan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan, Tekhnologi, Sosial, Budaya dan Keagamaan lingkungan masyarakat. Sekolah dalam hal ini adalah tempat untuk mengajar dan mendidik anak. Sekolah memiliki peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh siswa-siswi, sekolah didirikan dengan tujuan agar anak didik maju ketingkat yang lebih tinggi. Tujuan sekolah yaitu mendidik anak-anak dengan pendidikan yang sebenarnya sehingga mereka menjadi anggota yang bermanfaat dalam masyarakat di kemudian hari, apabila anggota itu buruk dan lemah niscaya masyarakat akan buruk dan lemah juga apabila tiap-tiap anggota masyarakat itu sempurna, niscaya masyarakat itu akan sempurna pula. (Hasbullah, 2009: 46) Orang tua menyerahkan anaknya ke sekolah, supaya guru mendidik anak tersebut dengan sebaik-baiknya. Orang tua tidak melaksanakan pendidikan dengan sendirinya sebab itu, sekolahlah yang diharapkannya, untuk menyempurnakan pendidikan itu. Kehidupan masa sekarang dengan berkembangnya zaman, seseorang haruslah memeliki ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk menempuh gelombang kehidupan yang hebat baik dari segi keilmiahan maupun dari segi amal perbuatan, ataupun dari segi keagamaan. Untuk tercapainya semua itu haruslah saling membantu antar orang tua, sekolah dan masyarakat secara keseluruhan, agar tercapai pendidikan yang sempurna. Pendidikan bukanlah sekedar seorang guru mengajarkan pengetahuan dan melatih keterampilan kepada siswa dalam melaksanakan sesuatu, tetapi harus lebih luas dari pada itu, yaitu pendidikan harus dilakukan untuk membentuk kepribadian anak sesuai dengan ajaran agama. Semakin bertambahnya usia anak maka semakin banyak pula rintangan yang dihadapinnya, apalagi ketika usia anak memasuki remaja, kesatuan arah pendidikan yang dilalui oleh remaja akan sangat membantu perkembangan mental dan pribadinya. pendidikan agama yang diterima sejak kecil, baik dirumah, di sekolah maupun di masyarakat akan membawa akibat sangat berbahaya terhadap hari depan seseorang bahkan sampai tuanya. Maka di dalam agama islam pemuda atau remaja sangatlah diutamakan pendidikannya, apalagi untuk menghadapi tantangan zaman. Pendidikan agama yang baik, tidak saja memberikan manfaat bagi seorang pemuda atau remaja, akan tetapi membawa manfaat terhadap masyrakat dan lingkungannya bahkan masyarakat ramai dan umat manusia seluruhnya. Dengan demikian penting suatu agama bagi seseorang. Dalam mengikuti pendidikan siswa selalu berusaha untuk mendapat lebih meningkatkan kesempurnaan pribadinya. Maka mereka juga ingin berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan untuk mengembangkan syiar agama. Dengan mengikuti pendidikan siswa atau remaja selalu berusaha untuk ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan umum maupun pengetahuan agama, dan pengetahuan itu telah memenuhi otak remaja, di samping itu juga remaja sedang berusaha untuk mencapai peningkatan dan kesempurnaan pribadi maka remaja pun ingin mengembangkan agama, mengikuti perkembangan atau alur jiwanya yang sedang berkembang dan tumbuh. Remaja ingin menonjolkan dirinya, ingin diikut sertakan dalam berbagai kegiatan di masyarakat termasuk kegiatan keagamaan, guru dan masyarakat hendaknya dapat memberikan peluang bagi mereka untuk dapat ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, terutama yang berhubungan dengan agama. Pendidikan pada tingkat menengah ini sepertinnya segala sesuatunya akan dipersiapkan, baik itu keadaan siswa didalam lingkungan masyarakat sekitarnya, diharapkan siswa sudah mampu untuk mengadakan hubungan interaksi sosial didalam masyarakat, keluarga dan sekolah dengan baik bahkan kemampuan siswa untuk memfilter kebudayaan yang ada maupun kebudayaan yang datang dari luar lingkungannya, bahkan akan dipersiapkannya untuk dapat melanjutkan pada pendidikan tingkat tinggi (PT). Maka pendidikan seseorang adalah dilaksanakan untuk menghimpun kecerdasan sesorang yang berdasarkan ilmu pengetahuan dan kecakapan dalam perbuatan di dalam masyarakat, keluarga, dan sekolah serta cakap di dalam melaksanakan pekerjaan. Dalam salah satu program belajar mengajar antara guru dan siswa adalah kegiatan di dalam membina atau pembinaan ibadah, dengan mengadakan sholat secara bersama-sama pada waktunya melibatkan para siswa pada peringatan hari-hari besar Islam seperti pembangunan Masjid, mengumpulkan sedekah, pemotongan hewan qurban, rebana, ceramah, diskusi keagamaan dan lain sebagainya baik itu yang dilaksanakan disekolah maupun yang dilaksanakan di dalam masyarakat. Setelah penulis paparkan sedikit urgensi pendidikan pada kehidupan manusia, ada baiknya dipahami terlebih dahulu mengenai pendidikan agama Islam. Terdapat beberapa pengertian terhadap Pendidikan Agama Islam menurut Zakiah Daradjat (2008 :86), yaitu : a) Pendidikan Agama Islam ialah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life). b) Pendidikan Agama Islam ialah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan ajaran Islam. c) Pendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalaui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selasai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak. Dengan demikian pendidikan Agama Islam merupakan suatu pendidikan yang bekesadaran dan bertujuan sangat mulia, di dalam tujuan hidup manusia diberi kesempatan sesuai dengan batas waktu yang telah diciptakan Allah melalui musnahnya dunia fana ini. Dengan diciptakannya manusia dan alam sekitar sebagai makhluk yang baru, yang kemudian hari akan dihisap atau diperhitungkan dan dibalas sesuai dengan amal perbuatannya. Konsepsi tentang alam semesta ini beserta manusia memperjelas bahwa keberadaan manusia dimuka bumi ini bukanlah hanya sekedar suatu penghambaan, ketundukan kepada Allah dan mencari kesenangan di dunia ini saja, akan tetapi di dalam Al-Qur’an telah tercantum di dalam surat Az-Zariayat : 56 yang berbunyi : Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku Begitu pentingnya tugas manusia di muka bumi ini, pendidikan haruslah mempunyai tujuan yang sama dengan penciptaan manusia. Bagaimanapun pendidikan agama Islam merupaka syarat terhadap pengembangan nalar dan penataan prilaku didalam kehidupan sehari-hari dalam berinteraksi sesama dengan makhluk Allah. Perealisasian pendidikan agama Islam tidaklah hanya diartikan sebagai upaya manusia yang berfokus pada aspek ritualnya saja. Sebagaimana tujuan dari pendidikan Islam secara khusus yaitu: 1. Memperkenalkan kepada generasi muda akan akidah-akidah Islam, dasar-dasarnya, asal-usul ibadat, dan cara-cara melaksanakannya dengan betul, dengan membiasakan mereka berhati-hati, mematuhi akidah-akidah agama dan menjalankan serta menghormati syiar-syiar agama. 2. Menumbuhkan kesadaran yang betul pada diri pelajar terhadap agama termasuk prinsip-prinsip dan dasar-dasar akhlak yang mulia. 3. Menambah keimanan kepada Allah pencipta alam, juga kepada malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab, dan hari akhir. 4. Menumbuhkan minat generasi muda untuk menmbah pengetahuan dalam adab dan pengetahuan keagamaan agar patuh mengikuti hukum-hukum agama dengan kecintaan dan kerelaan. 5. Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada Al-Qur’an, berhubungan dengannya , membaca dengan baik, memahaminya, an mengamalkan ajaran-ajarannya. 6. menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan Islam dan pahlawan-pahlawan dan mengikuti jejak mereka. 7. Menumbuhkan rasa rela, optimisme, kepercayaan diri, tanggung jawab, menghargai kewajiban, tolong -menolong atas kebaikan dan taqwa, kasih sayang, cinta kebaikan, sabar, perjuangan untuk kebaikan, memegang teguh prinsip-prinsip, berkorban untuk agama dan tanah air, serta siap untuk membelannya. 8. Mendidik naluri, motivasi, keinginan generasi muda dan membentengi mereka menahan motivasi-motivasinya, mengatur emosi dan bimbingannya dengan baik. Begitu juga mengajar mereka, berpegang dengan adab kesopanan pada hubungan dan pergaulan mereka, baik dirumah, sekolah atau ditempat lainnya. 9. Menambah iman yang kuat kepada Allah pada diri mereka, menguatkan perasaan agama, menyuburkan hati mereka dengan kecintaan, zikir dan takwa kepada Allah. 10. Membersihkan hati mereka dari dengki, iri hati, benci, kezaliman, egoisme, tipuan, khianat, nifaq, ragu, perpecahan dan perselisihan. (Rosyadi, 2009: 171-172) Jadi pendidikan agama Islam yang telah terkonsep sedemikian rupa sempurnannya akan dapat mendidik para siswa agar menjadi panutan dan tauladan baik bagi keluargannya maupun masyarakat di sekelilingnya, mendidik agar menjadi insan yang berbudi luhur dan mempunyai prilaku yang mulia, mengarahkan bagi mereka yang telah tergelincir agar bisa diharapkan nantinya kembali lagi kejalan yang benar.

Ekstrakurikuler Rohani Islam (ROHIS)

1. Pengertian Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler adalah wahana pengembangan pribadi peserta didik melalui berbagai aktivitas baik yang terkait langsung dengan materi kurikulum, sebuah bagian yang tak terpisahkan dari kelembagaan sekolah. (Freehesting net) Sedangkan menurut kamus besar bahasa indonesia Ekstrakurikuler adalah sesuatu kegiatan yang berada diluar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa. (Alwi, 2005: 291) Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler mencakup semua kegiatan di sekolah yang tidak diatur dalam kurikulum. Sebagian dari kegiatan ekstrakurikuler dikoordinir dan dilaksanakan oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). 2. Ekstrakurikuler Rohani Islam (ROHIS) Ekstrakurikuler ROHIS adalah sekumpulan orang-orang atau kelompok orang atau wadah tertentu dan untuk mencapai tujuan atau cita-cita yang sama dalam badan kerohanian, sehingga manusia yang tergabung di dalamnya dapat mengembangkan diri berdasarkan konsep nilai-nilai keislaman dan mendapatkan siraman kerohanian. Salah satu contoh pergerakan yang dilakukan ekstrakurikuler ROHIS menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kejahatan, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Ali Imran ayat 110 Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Sebagian salah satu media atau wadah dalam mencegah perbuatan yang mungkar dan menyuruh kepada hal yang kebaikan dalam perealisasian dan pengaplikasiannya. Dalam gerak langkah hidup terutama di lingkungan sekolah maka terbentuklah ekstrakurikuler Rohani Islam (ROHIS) di SMAN 7 Kota Bengkulu yang khusus bergerak di bidang keagamaan, dimana hal-hal tersebut dapat berfungsi sebagai katalisator yang mampu menciptakan suatu suasana yang kondusif kehidupan agamis dilingkungan sekolah sehingga tercipta insan yang bertaqwa dengan tetap memegang teguh norma-norma agama terutama pada era yang sudah mengglobal seperti zaman sekarang ini yang merupakan suatu tantangan bagi Rohis, suasana yang lebih maju tak jarang menjerumuskan seseorang melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma agama. Pada awal berdirinya ekstrakurikuler Rohis ini dipelopori oleh beberapa orang siswa yang kritis dengan melihat tantangan era globalisasi yang serba modern dan kebudayaan yang semakin kesulitan untuk difilter tidak hanya akhlak tetapi juga pengetahuan tentang agama Islam yang semakin kurang terpelihara dengan baik, para remaja seraya alergi untuk gabung ketempat-tempat yang berbasis agama karena pemikiran mereka pengajian-pengajian hanya menghabiskan waktu, menjenuhkan dan tidak dikatakan anak gaul, hal tersebutlah yang sangat memberatkan remaja untuk eksis di organisasi keislaman tersebut karena yang mereka banggakan adalah identitas diri terhadap gemerlapnya dunia. Dengan beberapa siswa mengadakan kerja sama dengan kepala sekolah dan para dewan guru di bidang agama maka terbentuklah ekstrakurikuler Rohis dengan beberapa pengurus dibawah tanggung jawab kepala sekolah SMAN 7 Kota Bengkulu sebagai suatu wadah keagamaan yang bergerak secara independen dimana wadah tersebut dikelola dan dikembangkan oleh siswa serta pembinarohis itu sendiri sehingga secara struktural dan operasionalnya sudah dapat dikatakan sebagai suatu lembaga yang mempunyai kepengurusan, tujuan atau maksud yang hendak dicapai secara jelas. Pada dasarnya penyelenggaraan kegiatan ekstra kurikuler dalam bidang proses belajar mengajar di sekolah ditujukan untuk menggali dan dapat memberi motivasi siswa di dalam bidang tertentu. Karena itu aktivitas ekstra kurikuler harus disesuaikan dengan bakat dan hobi, serta kondisi siswa sehingga melalui ekstra kurikuler siswa dapat memperjelas identitas dirinya sendiri. Kegiatan inipun harus ditujukan untuk membangkitkan semangat, dinamika dan optimisme siswa sehingga mereka mampu untuk mencintai sekolahnya dan menyadari posisinya di tengah-tengah masyarakat. Hal lain yang bisa diperoleh siswa di dalam kegiatan ekstra kurikuler adalah pemenuhan terhadap kebutuhan psikologis siswa, baik itu merupakan suatu penghargaan terhadap kegiatannya, permainannya dan kegembiraannya atau bisa saja bahwa kegiatan ekstra kurikuler tersebut adalah sebagai motivasi atau memberikan kesempatan kepada siswa untuk melepaskan kejenuhan siswa terhadap kegiatan belajar secara formal, berjuang dengan sungguh-sungguh agar dapat berprestasi yang gemilang. Salah satu hal yang dapat menunjang prestasi tersebut melalui kegiatan ekstrakurikuler yang biasannya disusun bersamaan dengan penyusunan kisi-kisi kurikulum dan materi pelajaran. Aplikasi kegiatan ekstrakurikuler cenderung kurang menunjukkan hubungan signifikansi dengan tujuan-tujuan yang tertera di dalam kurikulum, akibatnya siswa kurang menunjukkan sering kali menganggap bahwa kegiatan ekstra kurikuler merupakan hanya sebuah wadah atau tempat bagi mereka untuk bersenang-senang, bergembira mendapatkan keuntungan atau suatu tempat bagi mereka atau siswa untuk mendapatkan keuntungan atau kemenangan. Tidak terlepas pula di sekolah menengah atas Negeri 7 di kota bengkulu terdapat kegiatan ekstra kurikuler yang dinamakan Rohani Islam (ROHIS) SMAN 7 Bengkulu. Di dalam proses kegiatan ekstrakurikuler ini, yang dilembagakan di bentuk menjadi suatu organisasi yang mempunyai suatu badan pengurusnya, proses suatu kegiatan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Organisasi kerohanian Islam yang terbentuk di sekolah menengah negeri (SMAN) 7 Bengkulu merupakan salah satu kegiatan ekstra kurikuler yang dapat dikatakan dalam suatu organisasi kerohanian Islam. Kegiatan ini bergerak di bidang pengembangan potensi siswa didalam memahami, mendalami nilai-nilai Agama Islam. Organisasi ini di bawah naungan kepala sekolah selaku penanggung jawab. Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari atau operasionalnya dilaksanakan oleh OSIS yang bekerja sama dengan guru, siswa dan pemberi materi. Di mana setiap komponen tersebut mempunyai peran-peran terpenting sendiri demi terlaksananya semua program dan untuk menunjukkan kemajuan setiap intelektual siswa itu sendiri. 3. Tujuan, Visi da Misi ROHIS a. Tujuan Tujuan sangat penting karena memberi arah aktivitas yang dilakukan. Tujuan ROHIS tidak hanya berorientasi duniawi tetapi juga ukhrawi. Statement tujuan dinafasi nilai-nilai Islam, misalnya : “Terbinanya pelajar yang beriman, berilmu dan beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah untuk memperoleh keridlaan-Nya “. b. Visi Visi memberi gambaran di masa depan. Visi diharapkan dapat menjadi bagian cita-cita yang akan direalisasikan. Visi ROHIS perlu dinyatakan secara jelas, mudah dipahami dan realistis, misalnya: “Insya Allah, menjadi organisasi da’wah di sekolah yang handal, kreatif dan bermanfaat bagi pelajar”. c.Misi Misi merupakan jalan yang harus ditempuh dalam mencapai tujuan.Contoh misi rohis adalah: 1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa. 2) Menyimpan, membuat dan mempublikasikan informasi Da’wah Islam. 3) Menyelenggarakan pelayanan, pengkajian dan pelatihan Da’wah Islam yang berkualitas untuksiswa. 4) Menambah khazanah wawasan tentang Agama Islam. http://immasjid.com/cetak.php?id=749 Oleh Riyanti, Mahasiswi STAIN Bengkulu

Selasa, 26 Januari 2010

BELAJAR DARI WAJAH

Menarik sekali jikalau kita terus menerus belajar tentang fenomena apapun yang terjadi dalam hiruk-pikuk kehidupan ini. Tidak ada salahnya kalau kita buat semacam target. Misalnya : hari ini kita belajar tentang wajah. Wajah? Ya, wajah. Karena masalah wajah bukan hanya masalah bentuknya, tapi yang utama adalah pancaran yang tersemburat dari si pemilik wajah tersebut. Ketika pagi menyingsing, misalnya, tekadkan dalam diri : "Saya ingin tahu wajah yang paling menenteramkan hati itu seperti apa? Wajah yang paling menggelisahkan itu seperti bagaimana?" karena pastilah hari ini kita akan banyak bertemu dengan wajah orang per orang. Ya, karena setiap orang pastilah punya wajah. Wajah irtri, suami, anak, tetangga, teman sekantor, orang di perjalanan, dan lain sebagainya. Nah, ketika kita berjumpa dengan siapapun hari ini, marilah kita belajar ilmu tentang wajah. Subhanallaah, pastilah kita akan bertemu dengan beraneka macam bentuk wajah. Dan, tiap wajah ternyata dampaknya berbeda-beda kepada kita. Ada yang menenteramkan, ada yang menyejukkan, ada yang menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula yang menakutkan. Lho, kok menakutkan? Kenapa? Apa yang menakutkan karena bentuk hidungnya? Tentu saja tidak! Sebab ada yang hidungnya mungil tapi menenteramkan. Ada yang sorot matanya tajam menghunjam, tapi menyejukkan. Ada yang kulitnya hitam, tapi penuh wibawa. Pernah suatu ketika berjumpa dengan seorang ulama dari Afrika di Masjidil Haram, subhanallaah, walaupun kulitnya tidak putih, tidak kuning, tetapi ketika memandang wajahnya... sejuk sekali! Senyumnya begitu tulus meresap ke relung qolbu yang paling dalam. Sungguh bagai disiram air sejuk menyegarkan di pagi hari. Ada pula seorang ulama yang tubuhnya mungil, dan diberi karunia kelumpuhan sejak kecil. Namanya Syekh Ahmad Yassin, pemimpin spiritual gerakan Intifadah, Palestina. Ia tidak punya daya, duduknya saja di atas kursi roda. Hanya kepalanya saja yang bergerak. Tapi, saat menatap wajahnya, terpancar kesejukan yang luar biasa. Padahal, beliau jauh dari ketampanan wajah sebagaimana yang dianggap rupawan dalam versi manusia. Tapi, ternyata dibalik kelumpuhannya itu beliau memendam ketenteraman batin yang begitu dahsyat, tergambar saat kita memandang sejuknya pancaran rona wajahnya. Nah, saudaraku, kalau hari ini kita berhasil menemukan struktur wajah seseorang yang menenteramkan, maka caru tahulah kenapa dia sampai memiliki wajah yang menenteramkan seperti itu. Tentulah, benar-benar kita akan menaruh hormat. Betapa senyumannya yang tulus; pancaran wajahnya, nampak ingin sekali ia membahagiakan siapapun yang menatapnya. Dan sebaliknya, bagaimana kalau kita menatap wajah lain dengan sifat yang berlawanan; (maaf, bukan bermaksud meremehkan) ada pula yang wajahnya bengis, struktur katanya ketus, sorot matanya kejam, senyumannya sinis, dan sikapnya pun tidak ramah. Begitulah, wajah-wajah dari saudara-saudara kita yang lain, yang belum mendapat ilmu; bengis dan ketus. Dan ini pun perlu kita pelajari. Ambillah kelebihan dari wajah yang menenteramkan, yang menyejukkan tadi menjadi bagian dari wajah kita, dan buang jauh-jauh raut wajah yang tidak ramah, tidak menenteramkan, dan yang tidak menyejukkan. Tidak ada salahnya jika kita evalusi diri di depan cermin. Tanyalah; raut seperti apakah yang ada di wajah kita ini? Memang ada diantara hamba-hamba Allah yang bibirnya di desain agak berat ke bawah. Kadang-kadang menyangkanya dia kurang senyum, sinis, atau kurang ramah. Subhanallaah, bentuk seperti ini pun karunia Allah yang patut disyukuri dan bisa jadi ladang amal bagi siapapun yang memilikinya untuk berusaha senyum ramah lebih maksimal lagi. Sedangkan bagi wajah yang untuk seulas senyum itu sudah ada, maka tinggal meningkatkan lagi kualitas senyum tersebut, yaitu untuk lebih ikhlas lagi. Karena senyum di wajah, bukan hanya persoalan menyangkut ujung bibir saja, tapi yang utama adalah, ingin tidak kita membahagiakan orang lain? Ingin tidak kita membuat di sekitar kita tercahayai? Nabi Muhammad SAW, memberikan perhatian yang luar biasa kepada setiap orang yang bertemu dengan beliau sehingga orang itu merasa puas. Kenapa puas? Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW – bila ada orang yang menyapanya – menganggap orang tersebut adalah orang yang paling utama di hadapan beliau. Sesuai kadar kemampuannya. Walhasil, ketika Nabi SAW berbincang dengan siapapun, maka orang yang diajak berbincang ini senantiasa menjadi curahan perhatian. Tak heran bila cara memandang, cara bersikap, ternyata menjadi atribut kemuliaan yang beliau contohkan. Dan itu ternyata berpengaruh besar terhadap sikap dan perasaan orang yang diajak bicara. Adapun kemuramdurjaan, ketidakenakkan, kegelisahan itu muncul ternyata diantara akibta kita belum menganggap orang yang ada dihadapan kita orang yang paling utama. Makanya, terkadang kita melihat seseorang itu hanya separuh mata, berbicara hanya separuh perhatian. Misalnya, ketika ada seseorang yang datang menghampiri, kita sapa orang itu sambil baca koran. Padahal, kalau kita sudah tidak mengutamakan orang lain, maka curahan kata-kata, cara memandang, cara bersikap, itu tidak akan punya daya sentuh. Tidak punya daya pancar yang kuat. Orang karena itu, marilah kita berlatih diri meneliti wajah, tentu saja bukan maksud untuk meremehkan. Tapi, mengambil tauladan wajah yang baik, menghindari yang tidak baiknya, dan cari kuncinya kenapa sampai seperti itu? Lalu praktekkan dalam perilaku kita sehari-hari. Selain itu belajarlah untuk mengutamakan orang lain! Mudah-mudahan kita dapat mengutamakan orang lain di hadapan kita, walaupun hanya beberapa menit, walaupun hanya beberapa detik, subhanallaah.***

HIKMAH MENINGGALKAN CAKAP BOHONG

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah S.A.W. kerana hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata : "Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu sahaja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya." Maka Rasulullah menjawab : "Mahukah engkau berjanji bahawa engkau sanggup meninggalkan cakap bohong?" "Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat. Selepas itu, dia pun pulanglah ke rumahnya. Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah S.A.W. Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah S.A.W. lelaki itu berkata di dalam hatinya : "Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu." Maka setiap kali hatinya terdorong untk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek."Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawapan kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah S.A.W. dan setiap kali pulalah hatinya berkata : "Kalau aku berbohong kepada Rasulullah bererti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku bercakap benar bererti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan....sesungguhnya di dalam pesanan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga." Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah S.A.W. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.

HIKMAH MENINGGALKAN CAKAP BOHONG

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah S.A.W. kerana hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata : "Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu sahaja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya." Maka Rasulullah menjawab : "Mahukah engkau berjanji bahawa engkau sanggup meninggalkan cakap bohong?" "Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat. Selepas itu, dia pun pulanglah ke rumahnya. Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah S.A.W. Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah S.A.W. lelaki itu berkata di dalam hatinya : "Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu." Maka setiap kali hatinya terdorong untk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek."Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawapan kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah S.A.W. dan setiap kali pulalah hatinya berkata : "Kalau aku berbohong kepada Rasulullah bererti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku bercakap benar bererti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan....sesungguhnya di dalam pesanan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga." Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah S.A.W. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.

KISAH NAFSU YANG DEGIL PADA PERINTAH ALLAH

Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahawa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka Allah S.W.T telah berfirman yang bermaksud : "Wahai akal mengadaplah engkau." Maka akal pun mengadap kehadapan Allah S.W.T., kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu akal pun berbalik. Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi yang bermaksud : "Wahai akal! Siapakah aku?". Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah." Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau." Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang bermaksud : "Wahai nafsu, mengadaplah kamu!". Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri. Kemudian Allah S.W.T berfirman lagi yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau." Setelah itu Allah S.W.T menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau." Lalu Allah S.W.T menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, " Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku." Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahawa dengan sebab itulah maka Allah S.W.T mewajibkan puasa. Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahawa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.

AL-QUR'AN SEBAGAI PEMBELA DI HARI AKHIRAT

Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya." Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?" Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari." Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya. Pada kedua ayanh dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?" Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an".

Konsep Seorang Pemimpin Dalam Islam

Apakah pemimpin itu lahir begitu saja? Kalau singa, sudah dilahirkan menjadi raja hutan, tetapi manusia ada yang memiliki bakat menjadi pemimpin, belum tentu dapat memimpin dengan baik kalau tidak disertai dengan ilmu. Menurut analisa di Indonesia, ada jenis pemimpin ulama pesantrenan: dibesarkan di pesantren, ilmu agamanya luas, tapi kelemahannya kata para ahli adalah dalam bidang manajemen, sehingga sulit untuk mengurus sesuatu yang besar. Ada juga yang birokrat: aktif di islam, kemampuan organisasinya bagus tetapi pendalaman agamanya belum mantap. Ada tipe mubaligh yang seperti selebritis: dia ceramahnya bagus, diliput media massa, akhirnya jadi terkenal dimana-mana, dijadikan idola, tetapi kadang-kadang kurang mengakar dalam menggerakkan masyarakat. Yang kita impikan adalah yang seperti Rasul, dia mumpuni dalam keilmuannya, berkemampuan dalam manajemen, beliau juga punya kemampuan membangun opini di masyarakat . Dengan dasar "Setiap diantaramu adalah pemimpin", setiap kepemimpinan akan ditanya oleh Allah. Semua pemimpin termasuk pemimpin rumah tangga tidak terkecuali. Berikut rumus sederhana untuk menjadi pemimpin yang dicintai. Pemimpin itu bukan yang mengerjakan segalanya sendiri, kalau ia melakukannya sendiri akan gagal ia memimpin. Kalau kita ingin untung sendiri akan sengsara akhirnya, karena kita sering merasa untung jika kita untung sendiri, padahal keuntungan sebenarnya bagi kita adalah jika kita menjadi jalan keuntungan bagi orang lain. Pemimpin dan kepemimpinan memainkan peran penting dalam pembaharuan Negara, di tengah gerakan pembangunan bahkan juga pada masa pemberontakan, revelolusi, dan reformasi, dan hal ini sudah terbukti dalam sejarah . Begitu besarnya pengaruh pemimpin dan kepemimpinan, sehingga penulis tertarik untuk menulis sebuah makalah yang berjudul ” Pemimpin dalam Konsep Islam " dengan harapan dapat menjadi bahan renungan kita sebgaik generasi muda yang kelak akan menjadi seorang pemimpin untuk mempersiapkan diri menambut masa gemilang itu. Karena ,"Young generation today, leader tomorrow". Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam Kepemimpinan merupakan sekumpulan dari serangkaian potensi dan sifat kepribadian (characteristic of personality), termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka menyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa. Pemimpin dan kepemimpinan memainkan peran penting dalam pembaharuan Negara, ditengah gerakan pembangunan bahkan juga pada masa pemberontakan, revolusi, dan reformasi, hal ini sudah terbukti dalam sejarah. Rasulullah SAW adalah suri tauladan. Ketika Rasul mengajak jihad, beliau langsung ada di barisan paling depan. Bahkan Imam Ali mengatakan kalau pertempuran sudah berkecamuk begitu dashyat maka kami berlindung di balik Rasul. Beliau itu bertempur paling depan, bersedekah seperti angin dan hidup bersahaja. Ketika Rasul menyuruh bertahajud, kakinya sampai bengkak. Ketika Rasul menyuruh shaum perutnya sampai diganjal dengan batu. Ketika Rasul menyuruh orang berakhlak mulia, beliaulah yang akhlaknya paling mulia. Apapun yang beliau katakana kepada umatnya, pasti beliau lakukan. Itulah sebabnya ribuan tahun sampai kini, ribuan kilometer jaraknya, masih tetap kuat pengaruhnya. Kepemimpinan itu adalah pengaruh. Siapa yang pengaruhnya paling kuat dialah yang kepemimpinannya paling kuat. Jika kita ingin menyelamatkan orang lain harus terlebih dahulu menyelamatkan diri. Bagaimana mungkin menyelamatkan orang lain, kalu diri tidak selamat. Selamatkan diri kita agar punya kemampuan menyelamatkan orang lain. Kita tidak akan dapat menolong orang lain kalau kitanya rusak. Dimensi-dimensi Kepemimpinan Ada empat dimensi pokok fari struktural fundamental kepemimpinan ; a. Bantuan (support), tingkah laku yang membesar perasaan berharga seseorang dan merasa dianggap penting b. Kemudahan interaksi (good interaction), tingkah laku yang memberanikan anggota-anggota kelompok untuk mengembangkan hubungan-hubungan yang saling menyenangkan c. Pengiutamaan tujuan (goal priority), tingkah laku yang merangsang antusiasme bagi penemuan tujuan kelompok mengenai pencapaian prestasi yang baik d. Kemudahan bekerja (good management), tingkah laku yang membantu pencapaian tujuan dengan kegiatan-kegiatan seperti penetapan waktu, pengoordinasian, perencanaan, dan penyediaan sumber-sumber seperti alat-alat, baha-bahan, dan pengetehuan teknis. Pendekatan Kepemimpinan Pendekatan kepemimpinan meliputi ; a. Pendekatan sifat-sifat (caracteristic approach), dimana seseorang menjadi pemimpin karena sifat-sifatnya yang dibawa sejak lahir, bukan karena dibuat-buat atau dilatih b. Pendekatan perilaku (behavioral approach), pendekatan yang berdasarkan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh sikap dan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin yang bersangkutan c. Pendekatan situasional (situational approach, didasarkan atas asumsi bahwa keberhasilan kepemimpinan suatu organisasi atau lembaga tidak hanya bergantung pada atau dipengaruhi oleh perilaku dan sifat-sifat pemimpin saja Tipe-tipe Kepemimpinan Tipe-tipe kepemimpinan dapat diklafikasikan sebagai berikut ; a. Kepemimpinan yang otokratis, pemimpin bertindak sebagai diktator (bersifat memaksa) terhadap anggota-angotanya b. Kepemimpinan yang laissez faire, pemimpin yang termasuk tipe ini sama sekali tidak memberikan kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan anggota-anggotanya atau membiarkan orang-orang yang berbuat sekehendaknya c. Kepemimpinan yang demoktatis, dimana rahasia lainnya, pemimpin dalam Islam itu adalah pelayan umat untuk setiap masalah itu perlu adanya musyawarah. Jadi kalau diilustrasikan lewat piramida, piramidanya seperti piramida terbalik, dan pemimpin adalah yang di bawah. Maka siapapun yang menjadi pemimpin, dia harus mengeluarkan pengorbanan yang paling besar dibanding dengan orang yang dipimpinnya. Pemimpin harus berpikir keras, sekuat-kuatnya untuk memajukan orang yang dipimpinnya. Ini baru pemimpin sukses. Seorang guru yang baik adalah yang membuat murid-muridnya pintar, kalau tidak guru tersebut dianggap tidak bisa mengajar. Orang tua yang sukses adalah orang tua yang mengeksploitir dirinya supaya anaknya lebih baik dari dirinya. Ibu dan Bapak masing-masing memiliki pengalaman dan masa lalu kemudian menikah, ini akan lebih bagus tentunya. Bayangkan: dua potensi, kapasitas, ilmu dan masa lalu bersatu menjadi anak, seharusnya anak ini menjadi brilian tetapi kadang-kandang kita terlalu sibuk masalah kantor, masalah uang akibatnya anak jadi gagal. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan a. Keahlian dan pengetahuan b. Jenis pekerjaan atau lembaga c. Sifat-sifat kepribadian pemimpin d. Sifat-sifat kepribadian pengikut atau kelompok yang dipimpinnya e. Sangsi-sangsi yangaada di tangan pemimpin Sifat-sifat Kepemimpinan dalam Islam 1. Ikhlas, ciri orang yang ikhlas itu adalah jarang kecewa. Orang yang ikhlas itu dipuji/dicaci sama saja. Kalau kita bertambah semangat ketika dipuji, dan patah semangat karena dicaci, tidak melakukan karena tidak ada yang memuji itu namanya kurang ikhlas. Kita hanya melakukan saja, mau dipuji atau tidak silakan saja, Allah Maha Melihat. Makanya terus memberi contoh sambil terus berharap diterima Allah amalan kita. Dengan kombinasi keyakinan, yang kita contohkan menjadi bagian dari diri kita, kesabaran yang prima, dan keikhlasan. 2. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya, bagaimana orang yang kita pimpin jadi ahli ibadah. Sebab kalau yang kita pimpin jauh dari Allah, siapa lagi yang akan menolong. Misal kita punya toko, kita harus berjuang agar karyawan yang ada jadi dekat dengan Allah, sebab kalau mereka dekat dengan Allah, Allah pasti akan menolong. Seorang suami harus berpikir sekuat-kuatnya agar istri dan anak dekat dengan Allah, sebab bisa saja kita tiba-tiba mati. Tetapi kalau dia dekat dengan Allah, Allahlah yang melindungi. Perlindungan ini jauh dari jangkauan manusia. Seorang suami itu bukan pemberi rezeki, suami itu sama-sama adalah pemakan rezeki. 3. Sabar dan memiliki kestabilan emosi 4. Jujur, adil, dan dapat dipercaya 5. Ahli dalam jabatannya, bertanggung jawab, dan bersifat menolong 6. Menjauhkan diri dari hal-hal yang haram dan 7. qonaah Peranan Seorang Pemimpin Jika kita teliti peranan kepemimpinan, tepat kiranya apa yang dikemukakan oleh bapak pendidikan kita, Ki Hadjar Dewantara bahwa pemimpin yang baik haruslah menjalankan peranan sebagai berikut ; 1. Ing ngarso asung tulodo (di depan menjadi contoh) 2. Ing madyo mangun karso (di tengah-tengah menjadi orang mampu membangkitkan semangat kreatifitas) 3. Ing tut wuri andayani (mampu memberikan motivasi) Kesimpulan Kepemimpinan adalah sangat beperan penting dalam kemajuan bangasa ini. Semua kebijakan yang ada adlah berasal dari pemimpin. Bedasarkan pembahasna dalam makalah diatas, ini memgisaratkan bahawa semua manusia berpeluang untuk menjadi seorang pemimpin,setidaknya menjadi pemimppin diri sendiri dan keluarga. Kepemimpinan hanya dapat dirasakan apabila terdapat sekelompok orang-orang yang melakukan usaha bersama atau dengan perkataan perkataan lain yang terdapat suat ukehidupan sosial. Oleh karena itu, jelaslah bahwa kepemimpinan adalah terkait dengan usaha kelompok dan karenanya gejala kelompok menunjukan adanya kehidupan bersama atau kehidupan sosial. Pemimpin itu bukan yang mengerjakan segalanya sendiri, kalau ia melakukannya sendiri akan gagal ia memimpin. Kalau kita ingin untung sendiri akan sengsara akhirnya, karena kita sering merasa untung jika kita untung sendiri, padahal keuntungan sebenarnya bagi kita adalah jika kita menjadi jalan keuntungan bagi orang lain.

Senin, 25 Januari 2010

Hak asasi manusia

PENGERTIAN HAM

Hak asasi manusia adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.(Teaching Humam Rights,2006;252).

Hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai sesuatu yang bersifat kodrati. Karena sifatnya yang demikian maka tidak ada kekuasaan apapun didunia yang dapat mencabut hak asasi setiap manusia. Ia adalah hak dasar setiap manusia yang dibawa sejak lahir sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa; bukan pemberian manusia atau lembaga kekuasaan.( John Locke,2006;252)
Hak asasi manusia ini tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Dalam salah satu bunyi pasalnya (pasal 1) secara tersurat dijelaskan bahwa " Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

PERKEMBANGAN HAM

Dalam diagram ini ditegaskan bahwa upaya penegakkan HAM di dunia internasiaonal telah berjalan sangat panjang. Hal itu dapat dilihat dari segi perkembangan beberapa dasar yuridis penegakkan HAM yaitu mulai tahun 1977 dengan deklerasi Righ of Mine sampai deklarasi Wina (1993) bahkan terus berlanjut sepanjang umur manusia. Begitu juga di Indonesia dengan beberapa langkah ratifikasi yang ditempuh pemerintah melalui perundang-undang. (civic education,2004;167)

Perkembangan HAM yaitu sebagai berikut;
1. Sebelum Deglarasi Universal HAM 1948
Kalangan ahli HAM menyatakan bahwa sejarah perkembangan HAM bermula dari kawasan Eropa. Kemunculannya dimulai dengan lahirnya Magna Charta yang membatasi kekuasaan absolut para penguasa atau raja-raja. Kekuasaan absolute raja, seperti menciptakan hukum namun tidak terikat dengan peraturan yang mereka buat, menjadi dibatasi dan kekuasaan mereka harus dipertanggungjawabkan secara hukum. Sejak lahirnya Magna Charta pada tahun 1215, raja yang melanggar aturan kekuasaan harus diadili dan mempertanggung jawabkan kebijakan kepemerintahannya di hadapan parlemen. Sekalipun kekuasaan para raja masih sangat dominan dalam hal pembuatan undang-undang.

Pada tahun 1689 lahir undang-undang Hak Asasi Manusia (Bill of Rights) di Inggris. Pada masa ini pula muncul istilah equality before the low atau manusia adalah sama di muka hukum. Pandangan ini mendorong timbulnya wacana Negara hukum dan Negara demokrasi. Teori kontrak sosial adalah teori yang menyatakan bahwa hubungan antara penguasa (raja) dan rakyat didasari oleh sebuah kontrak yang ketentuan-ketentuannya mengikat dua belah pihak. Trias Politika adalah teori tentang sistem politik yang membagi kekuasaan pemerintahan negara dalam tiga komponen; pemerintah (eksekutif), parlemen (legislatif), dan kekuasaan peradilan (yudikatif).

2. Setelah Degklarasi Universal 1948

3. Perkembangan HAM di Indonesia
C. Hak dan Kewajiban
D. Pelanggaran dan Pengadilan HAM
E. Gender dan HAM
F. Islam dan HAM

MEDIA GRAFIS (BAGAN DAN GRAFIK)

Webster mendefinisikan Graphics sebagai seni atau ilmu menggambar, terutama dalam menggambar mekanik, dalam bahasa yunani adalah Grafhikos yang mengandung pengertian melukiskan atau menggambarkan garis-garis., definisi trsebut di padukan dengan pengertian praktis, maka grafis sebagai media,kata-kata dan kata-kata yang di gunakan sebagai judul dan penjelasan kepada grafik, bagan, diagram , poster kartun dan komik.

1. Bagan

Istilah bagan meliputi berbagai jenis presentasi grafis seperti peta, grafis, lukisan diagram poster dan bahkan kartun. Bagan di definisikan sebagai kombinasi antara media grafis dan media foto yang di rancang untuk memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai makna atau pokok gagasan, fungsi bagan adalah untuk adalah untuk menunjukkan hubungan,perbandingan,jumlah relative,perkembangan, proses dan klasifikasi dan organisasi.
Contoh daripada bagan yaitu adalah:

a. Bagan pohon

Bagan pohon dikembangkan dari dasar yang terdiriatas beberapa akar menuju batang tunggal, kemudian cabang tunggal tersebut menggambarkan perkembangan serta hubungan , bagan ini amat berfaidah dalam memperjelas perkembangan daripada suatu kombinasi fakta-fakta utama.

b. Bagan alir

Merupakan kebalikan dari bagan pohon, sebagaimana industri mobil di amerika bergantung dari pemasaran luar negerinya baik akan kebutuhan bahan bakunya maupun guna pemasaran luar negerinya.baik untuk kebutuhan akan bahan bakunya maupun pemasaran hasil industrinya.

c. Bagan arus

Sebuah organisasi yang beranggotakan pelajar atau sebuah kesatuan pemerintahan, proses pengembangan kepemimpinan industri atau langkah-langkah darimana sebuah rencana undang-undang yang dapat di visualisasikan denagan bagan arus atau bagan yang cocok untuk mempertunjukkan fungsi, bagan ini merupakan bagan arus yang memperlihatkan bagaimana suatu produksi susu murni itu berlangsung.

d. Bagan tabel

Satu nilai yang unik dari bagan tabel adalah kemamapuannya dalam mempertunjukkan hubungan,variasi dari bagan ini termasuk tabel informasi semacam argumentasi dan sanggahanatas pejanjian yang berlaku.

2. Grafik

Grafis dapat di devinisikan sebagai penyajian data berangka, suatu tabel gambar yang dapat mempunyai nilai informasi yang sangat berfaedah, namun dari grafik yang menggambarkan intisari informasi sekilas akan lebih efektif,garafik merupakan keterpaduan yang lebih menarik dari sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik, tujuan membuat garafik adalah untuk memperhatikan perbandingan, informasi kwalitatif dengan cepat serta sederhana. Ada beberapa macam grafik, dan yang paling umum di gunakan adalah grafik-grafik garis, batang, lingkaran,atau piring dan grafik bergambar.

a. Grafik garis

Grafik garis adalah yang paling tepat dari semua jenis grafik, terutama dalam melukiskan kecendrungan-kecendrungan atau menghubungkan dua rangkaian kata.sejumlah variasi dan kombinasi dari grafik garis dapat dilukiskan, termasuk bayangan permukaan grafik dari berbagai bentuk.gambar berikut:

b. Grafik batang

Grafik batang mungkin yang paling sederhana daripada semua grafik, grafik batang paling bermanfaat bilamana sejumlah nilai yang akan di bandingkan relative sedikit, pada lazimnya grafik ini dibuat dengan menggunakan batang sebagai gambaran kelompok data secara vertical dan horizontal.tinggi atau panjang batang melukiskan ukuran besarnya presentase data yang di wakilinya.

c. Grafik lingkaran atau piring

Bilamana guru dapat menjelaskan dan memperkenalkan tentang pecahan, maka garafik lingkatran lebih tepat di gunakan, grafik lingkaran atau grafik piring adalah lingkaran sektor-sektor yang di gunakan untuk menggunakan bagian suatu keseluruhan,sebagai contoh berikut ini adalah grafik yang memvisualisasikan pecahan dalam bentuk tengahan, pertigaan dan perempatan..

Ada dua ciri grafik lingkaran yaitu:
a. Grafik itu selalu menunjukkkan jumlah atau keseluruhan jumlah
b. Bagian-bagiannya atau segmennya di hitung dalam presentase atau bagian-bagian pecahan keseluruhan.

Prinsip-prinsip membuat grafik

Grafik-grafik yang paling menyoroti satu atau dua gagasan , garafik ini dipergunakan pada semua grafik adalah adanya perbandingan atau hubungan, tanpa perbandingan dan hubugan yang memberikan arti sedikit sekali gunanya dalam menggambarkan statistic secara grafis.
Pemakaian garafik dalam pengajaran

Anak-anak pada umumnya telah belajar grafik dengan melihat grafik-grafik disurat kabar, majalah, buku-buku pelajaran, sehingga grafik tidak di pandang terlalu asing bagi pengalaman anak, tetapi hakikat suatu grafik adalah penyajian ringkas.
Dalam proses belajar ringkasan kwantitatif dapat digambarkan dengan baik melalui grafik.

Simpulan
1. Webster telah mendefinisikan garafics adalah sebagai ilmu pengambar, terutama penggambaran mekanik.
2. Dalam bahasa yunani grafis mengandung pengertian yaitu melukiskan atau menggambarkan garis-garis.
3. Bagan yaitu meliputi berbagai jenis yaitu diantaranya peta, grafik, lukisan, diagram,poster dan kartun.
C. Saran
1. Dalam menuntut ilmu itu niatkan mengharap ridha dari Allah,
2. Sebaiknya proses pendidikan itu disertai dengan praktek,
3. Sebaiknya system pendidikan yang sudah ada dilaksanakan secara tepat guna dan efisien serta relevan,
2. Memanfaatkan waktu untuk belajar dan belajar,
3. Meningkaatkan keserasian pendidikan dengan pembangunan,
4. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi system penyajian dalam pendidikan,dan
5. Meningkatkan dan menegakkan pendidikan yang sebenarnya adalah suatu wujud bermutunya pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Sudjana, N dan Rivai, A.1990, Media Pengajaran. Bandung: Penerbit C.V.Sinar baru Bandung.
Hamalik, Oemar. 1994. Media pendididkan Bandung: penerbit PT. Citra Aditya Bakti.
Arsyat Azhar.1997.Media Pengajaran Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo.

Media Pendidikan Berbasis Komputer

Computer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semua dipergunakan untuk menggambarkan orang yang pekerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat Bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hamper eklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi kompter modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abacus dan seterusnya., sampai semua computer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti “computer” adalah “yang memproses” atau “system pengolah informasi”.

Computer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajran yang dikenal dengan nama computer based instruction (CMI). Adapula yang berperan sebagai pembantu tambahan dalam belajar, modus ini dikenal dengan nama Computer Asisted Intruction (CAI). CAI mendukung pengajaran tetapi bukan penyampai utama materi pelajaran. Computer dapat menyajikan informasi dan tahapan belajar lainnya disampaikan bukan dengan media computer.


B. Penggunaan Komputer Sebagai Media Pembelajaran

Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran secara umum mengikuti proses intruksional sebagai berikut:
• Merencanakan, mengatur, dan mengorganisasikan, serta menjadwalkan pengajaran
• Mengevaluasi siswa (tes)
• Mengumpulkan analisis statistic mengenai data pembelajaran
• Membuat catatan perkembangan pembelajaran (kelompok atau perseorangan)

C. Peran Komputer dalam Bidang Pendidikan dan Pelatihan

1) Sebagai manajer dalam proses pembelajaran / computer – managed instruction (CMI)
2) Sebagai pembantu tambahan dalam belajar / Computer Assited instruction (CAI)
• Tutorial

Program pengajaran tutorial berbantuan computer yang meniru system tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Misalnya, penyajian tutorial konsep matematika yang berhubungan dengan luas segitia.

 Titorial Terprogram

Seperangkat tayangan baik statis maupun dinamis yang telah lebih dahulu diprogramkan.

 Tutorial Intelejen

Seperangkat tayangan yang dihasilkan oleh intelejensia artifical, bukan dari jawaban-jawaban yang terprogram.
• Drill and Practice

Program untuk menuntun siswa dengan serangkaian contoh untuk meningkatkan kemahiran menggunakan ketrampilan sesuai dengan satu konsep, aturan atau kaidah, atau prosedur yang telah diajarkan. Misalnya, soal matematika sederhana, menentukan sudut segitiga, dan lain-lain.

• Simulasi

Aplikasi computer yang memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif, dan perorangan. Misalnya, siswa menggunakan computer untuk mensimulasikan menerbangkan pesawat, menjalankan usaha kecil, atau memanipulasi pengendalian pembangkit listrik tenaga nuklir.

• Permainan Intruksional

Program permainan yang dirancang dengan baik dapat memotivasi siswa dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Misalnya, pelajaran geografi dalam permainan “Where in the World Carmen San diago” atau hangman.

Bentuk Interaksi yang dapat diaplikasikan:
 Praktek dan pelatihan (drill & practice)
 Tutorial
 Permainan (game)
 Simulasi (simulation)
 Penemuan (discovery)
 Pemecahan Masalah (problem Solving)

Kemajuan media computer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan computer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambahkan dengan teknologi jaringan dan internet, computer seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran.

Dibalik kehandalan computer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengola pengajarn berbasis computer:
1) Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan jaman
2) Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman
3) Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoprasian awal perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan dan pengoprasian.

D. Pemakaian Komputer dalam Proses Belajar

Sebelumnya perlu dijelaskan istilah CMI dan CAI yang digunakan dalam kegiatan belajar dengan computer.
• CMI, digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administrative yang meningkat, seperti rekapitulasi data prestasi siswa, database buku / e-library, kegiatan administrative sekolah seperti pencatatan pembayaran, kuintasi, dan lain-lain.
• CAI, yaitu penggunaan computer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI dapat sebagai tutor yang menggantikan guru di dalam kelas. CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang dianomasikan.

E. Fungsi Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran
• Tujuan Kognitif
Computer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Computer juga dapat menjaelaskan konsep tersebut dengan sederhana dengan penggabungan visual dn audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
• Tujuan Afektif
Bila program desain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video / afektif pun dapat dilakukan menggunakan media computer.
• Tujuan Psikomotor
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain, simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.

FILSAFAT AL-RAZI

A. BIOGRAFI AL-RAZI
Nama lain dari Al-Razi adalah Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Ibnu Yahya Al-Razi, beliau dilahirkan di Ray pada 1 Sya’ban 251 H (204-395). Masa mudanya, beliau menjadi tukang intan, penukar uang, dan sebagai pemusik kecapi. Ia cukup respek terhadap ilmu kimia, sehingga kedua matanya buta akibat eksperimen yang dilakukannya.
Al-Razi juga belajar ilmu kedokteran (Obat-Obatan ). Dengan tekun seorang dokter dan filosof yang lahir di meru pada tahun 192 H/ 808 M. yang bernama Ali Ibnu Robban Al-Thabari , Al-Razi terkenal sebagai seorang dokter yang dermawan, penyayang pada pasiennya, karena itu dia sering memberikan pengobatan Cuma-Cuma pada orang miskin, namun ungkapan Abdul Latif Muhammad Al-Abd terlalu berlebihan, yang menyatakan Al-Razi tidak memiliki harta sampai dia meninggal dunia, kenyataannya ia sering pulang pagi antara baghdad dan Ray, hal ini menunjukkan bahwa beliau masih punya uang.
Menurut al-nadim Al-Razi belajar filsafat kepada Al-Baikhi, menguasai filsafat dan ilmu-ilmu kuno. Disiplin ilmu al-razi meliputi falak, matematika, kimia, kedokteran, dan filsafat.
B. KARYA-KARYA AL-RAZI
Al-Razi termasuk orang yang aktif dalam berkarya, buku-bukunya sangat banyak, bukunu-bukunya mencakup dunia kedokteran, ilmu fisika, logika, matematika, Astronomi, komentar-komentar, ringkasan dan ikhtisar, filsafat dan ilmu pengetahuan Hipotesis, Athiesme, dan campuran, karya- karya yang dimaksud adalah:
• Kitab al-asrar ( bidang kimia, diterjemahkan kedalam bahasa latin oleh Gerad Of Crenon ).
• Al-hawi adalah ensiklopodia kedokeran sampai abad ke 16 di eropa, setelah diterjemahkan kedalam bahasa latin tahun 1279 dengan judul Continens.
• Al-mansuri liber al-mansaris ( bidang kedokteran, 10 jilid).
• Kitab al-judar wa al-hasbah (tentang analisa penyakit cacar dan campak serta pencegahnya, sedangkan dalam bidang filsafat.
• Al-Thibb Al-Ruhani.
• Al-Sirah Al-Falsafiah
• Amarah Al- Iqbal Al-Dawlah
• Kitab Al-Lazd Dzah
• Kitab Al-Alim Al-Illahi
• Maqalah Fima Ba’ad Al-Thabi’iyyah
• Al-Shukuk ‘Ala Proclus
C. FILSAFAT AL- RAZI
Al- Razi adalah seorang rasionalis murni , hal itu terlihat dari karyannya Al-Thibb Al-Ruhani, ia menulis :” tuhan, sgala puji bagi-Nya yang sebanyak-banyak manfaat, inilah karunia terbaik tuhan kepada kita. Dengan akal kita dapat melihat segala yang berguna bagi kita dan yang membuat hidup kita baik, dengan akal kita dapat mengetahi yang gelap, yang jauh, dan yang tersembunyi dari kita. Dengan akal kita pula dapat memperoleh pengetahuan tentang tuhan.
Jika akal sedemikian penting dan mulia, kita tidak boleh menentukanya, kita tidak boleh melecehkanya, sebab ia adalah penentu, tetapi kita harus merujuk kepadanya dalam segala hal yang menentukan segala masalah denganya, kita harus sesuai dengan perintahnya.
1. Metafisikasinya
filsafat Al-Razi dikenal dengan ajaranya “ Lima Kekal” yakni :
• Allah Ta’ala
• Jiwa Universal
• Materi Pertama
• Ruang Absolute
• Masa Absolute.
Menurut Al-Razi, dua dari lima yang kekal iti hidup aktif yaitu tuhan dan jiwa/ roh universal, satu diantaranya tidak hidup dan fasif, yaitu materi dan dua lainya tidak hidup, tidak aktif dan tidak pula fasif, yakni ruang dan masa.
Allah adalah maha pencipta dan maha mengatur segala alam ini, alam diciptakan Allah bukan dari tiada, tetapi dari sesuatu yang telah ada, karena itu semestinya alam tidak kekal, sekalipun materi pertama kekal, sebab penciptaan disini dalam arti disusundari bahan yang telah ada.
Jiwa universal adalah merupakan Al-Mabda’ Al-Qadia Al-Sany (sumber kekal yang kedua). Pada benda-benda alam terdapat daya hidup dan gerak sehingga diketahui karena ia tanpa bentuk, yang berasal dari jiwa universal juga yang bersifat kekal, tapi karena ia dikuasai naluri untuk bersatu dengan al-hayula al-ula (materi pertama). Maka terjadilah pada zatnya bentuk yang dapat menerima fisik, sedangkan materi pertama tanpa fisik, kesenangan dan kebahagiaan yang sebenarnya adalah melepaskan diri dari materi dengan jalan berfilsafat.
2. Moral
pemikiran Al-Razi tentang moral tertuang dalam ukunya Al-Thibb Al-Ruhanni dan Al-Sirah Al-Falsafiyah, bahwa tingkah laku haruslah bedasarkan bentuk rasio, hawa nafsu harus berada dibawah kendali akal dan agama. Ia memperingatkan bahaya meminum khamar yang dapat mrusak akal dan melanggar ajaran agama bahkan dapat mengakibatkan penderita penyakit jiwa dan raga yang pada giliranya menghancurkan manusia.
Factor jiwa menjadi salah satu dasar pengobatan Al-Razi, menurutnya terdapat hubungan yang erat antara tubuh dan jiwa, misalnya emosi jiwa yang berlebihan akan mempengaruhi keseimbangan tubuh, sehingga timbul keragu-raguan. Sedangkan kebahagiaan menurut al-razi adalah kembalinya apa yang telah tersingkir karena sesuatu yang telah berbahaya. Al-Razi mengutuk cinta sebagai suatu berlebihan dan ketundukan kepada hawa nafsu, ia juga mengutuk kepongahan dan kelengahan, karena hal itu menghalangi orang dari belajar dan bekerja dengan baik.
Dusta adalah suatu kebiasaan buruk, dusta dibedakan kepada dua: untuk kebaikan yang sifatnya terpuji, dan untuk kejahatan sifatnya tercela. Jadi nilai dusta terletak pada niat, persetubuhan apabila berlebihan tidak baik bagi tubuh, karena akan mempercepat pada proses ketuaan, menjadi lemah dan menimbulkan berbagai penyakit lainya, sedangkan kecemasan yang berlebihan akan membawa seseorang kepada halusinasi dan bersikap loyo, sikap tamak dapat membawa kepada bencana. Karena itu perolehlah kedudukan lebih tinggi tanpa lelalui berbagai keanehan.
3. Kenabian
Al-Razi menyanggah anggapan bahwa untuk keteraturan kehidupan manusia memerlukan nabi, pendapat yang Controversial ini harus di fahami bahwa ia adalah seorang Rasionalis murni. Akal menurutnya adalah karunia Allah yang sangat terbesar untuk manusia, karena itu manusia tidak boleh menyia-nyiakan dan mengekang ruang gerak akal, akan tetapi memberi kebebasan sepenuhnya dalam segala hal.
Pandangan Al-Razi yang mengkultuskan kekuatan akal tersebut menjadikan ia tidak percaya kepada wahyu dan adanya nabi seperti yang di utarakan dalam bukunya Naqd Al-Adyan Aufi Al-Nubuwwah (kritik terhadap agama-agama atau terhadap kenabian). Menurutnya, nabi tidak berhak mengklaim dirinya sendiri sebagai seorang yang memiliki keistimewaan khusus, baik fikiran maupun rohani, karena semua orang itu adalah sama dan keadilan tuhan serta hikmah-Nya mengharuskan tidak membedakannya antara seseorang dengan yang lainya.
Perbedaan manusia timbul karena berlainan pendidikan dan berbedanya suasana perkembangannya, al-razi juga mengatakan tidak masuk akal tuhan mengutus para nabi, padahal mereka ( Nabi) juga tidak luput dari kesalahan atau kekeliruan. Setiap bangsa hanya percaya pada nabinya, dan tidak mengakui nabi bangsa lain, akibatnya terjadilah peperangan keagamaan dan perpecahan dan kebencian antara bangsa karena kefanatikan kepada agama bangsa yang dipeluknya.
Menurut Al-Razi kematian bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti, karena bila tubuh hancur maka ruh juga hancur. Al-razi juga mengkritik kitab-kitab suci baik injil maupun al-qur’an, ia menolak mu’jijat al-qur’an baik dari segi isi maupun dari gaya bahasanya, menurutnta orang bisa saja menulis kitab yang lebih baik dan kata bahasa yang lebih indah. Dalam hal ini bukan berarti al-razi bukan seorang atheis, karena ia masih tetap meyakini adanya tuhan yang maha kuasa yakni Allah swt. Dan Al-Razi juga tidak lupa mengucapkan shalawat kepada Nabi saw.


D. KESIMPULAN
Al-Razi adalah seorang filosof yang hidup pada masa pendewaan akal secara berlebihan, ia seorang muslim, tapi muslim yang tidak sempurna, karena ia tidak mempercayai adanya wahyu dan kenabian. Ia seorang yang bertuhan dan mengakui adanya tuhan maha pencipta, tetapi ia tidak mengakui wahyu dan ajaran-Nya. Sebaliknya ia mempercayai kemajuan dan pemikiran manusia.

























DAFTAR PUSTAKA

Hasyim Syah Nasution, 2005, Filsafat Islam. Gaya Media Pratama : Jakarta.
Mustofa Ahmad. 2007. Filsafat Islam. Pustaka Setia Bandung.
Sirajudin Zar, 2004. Filsafat Islam. (Filosof Dan Filsafatnya): Padang.

Senin, 11 Januari 2010

Dolar

Kali ini saya akan membagikan 3 Peluang Berbuaru Dolar dinternet: 1. Richptc.com Presentase peluang Berburu Dolar: - Dibayar $1 Per Klik (iklan dan link) - Dibayar $10 Per Signup/bergabung - Dibayar 50% referar/berhasil mengajak orang bergabung - Pencairan dolar/Payout via Paypal dan Alertpay minimal $1.000 Tertarik? klik disini atau klik barner dibawah ini